Kamis, 17 Maret 2011

Kritik Karl Marx terhadap kritik Feuebach tentang agama


*      Kritik Karl Marx Terhadap Kritik Agama Feuerbach
Pada prinsipnya Marx menerima pola kritik agama feuerbach dengan mengikuti Feuerbach, Marx menulis “manusia yang membangun agama, bukan agamalah yang membangun manusia.” Agamalah perealisasian hakikat manusia dalam angan-angan, tanda keterasingan dari dirinya sendiri.
Tetapi Marx mengkritik bahwa Feuerbach tidak mempersoalkan mengapa manusia sampai mengasingkan diri kedalam agama?
Feuerbach hanya menyebut keterasingan manusia dalam agama tanpa mempersoalkan mengapa sampai terjadi demikian, Menurut Marx,  bergandengan dengan kelemahan Feuerbach yang lain lagi: manusia yang dibicarakan abstrak. Feuerbach selalu berbicara tentang manusia, tetapi manusia itu tidak ada. yang ada hanyalah orang-orang yang konkret, pada zaman tertentu, dan sebagai aggota masyarakat tertentu. Manusia itu ditentukan dalam keadaan masyarakatdan Negara dimana ia hidup. Manusia adalah dunia manusia, Negara masyarakat.
Marx mengatakan mengapa manusia sampai merealisasikan secara khayalan saja, di dalam agama. Jawaban Marx, terpaksalah manusia puas dengan perealisasian diri dalam agama saja, karena keadaan masyarakat tidak mengizinkan merealisasikan hakikatnya secara sungguh-sungguh. Tata susunan masyarakat sedemikian rupa sehingga manusia tidak bisa menjadi manusia sungguh-sungguh. Akar agama, menurut Marx, terletak didalam keadaan masyarakat yang tidak manusiawi.
Dalam kritik Marx terhadap kritik agama Feuerbach ternyata terkandung dua paham dasar yang akan menjadi dasar pula dalam teori masyarakat Marx kelak. Paham yang pertama adalah Marx akan selalu membedakan antara kenyataan yang sebenarnya atau basis disatu pihak, dan ungkapan atau gejala dipihak lain. Begitulah, keterasingan manusia dalam agama hanyalah gejala atau ungkapan keterasingan,  yang menjadi dasar adalah keterasingan dalam masyarakat. Marx akan selalu bertanya: dalam suatu permasalahan, apakah yang merupakan basis yang sebenarnya dan apa yang hanya merupakan ungkapan atau pencerminan ataupun bangunan atas daripada basis itu? Marx, misalnya, akan mengatakan bahwa hubungan-hubungan social dalam kegiatan ekonomilah yang merupakan basis, sedangkan kegiatan politik hanya merupakan pengungkapan, kesimpulanya, yang penting bukan kegiatan politik tetapi hubungan-hubungan dalam bidang ekonomi. Bigitu pemikira manusia, cita-citanya, penilaian-penilaiannya, hanya merupakan pencerminan dari dasar itu, yakni kegiatan ekonomis. Maka hendaknya menurut Marx, kita jangan merubah pencerminannya. Yang perlu kita ubah adalah dasar nyata yang dicerminkan itu.
Paham dasar kedua adalah agar manusia jangan melihat secara abstrak, melainkan sebagaimana yang ia ditentukan oleh keadaan masyarakat disekelilingnya. Keadaan hidupnya yang konkret itulah yang mencegah perealisasian diri manusia secara sungguh-sungguh. Oleh karena itu, Marx tidak berhenti pada kritik agama. Agama itu hanya suatu tanda bahwa keadaan dunia sendiri tidak beres. Kita harus mengubah dunia, supaya manusia bisa menjadi manusia sungguh-sungguh.  Mengkritik agama hanya berarti mengkritik gejala: yang harus kita hapus adalah sumber gejala itu.
Dengan demikian, Marx sekaligus meninggalkan kritik agama. Dalam teori kritik agama tidak memainkan peranan lagi. Bidang Marx yang sebenarnya adalah masyarakat. Masyarakatlah yang harus diubah.[1]











[1] Magnis Suseno Franz. 2005. Pemikiran Karl Marx; Dari Sosialis Otopis Ke Persilisihan     
                Revosionisme. Jakarta: PT  Gremedia Pustaka Utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar